Indonesia dilanda banjir lagi, kali ini daerah yang sudah terkena banjir adalah Pandeglang Banten. Sebanyak 9000 kepala keluarga menjadi korban. Banjir yang menggenangi Pandeglang kira-kira setinggi 1 – 3 meter. Relawan, Amir Mutar yang berasal adri lembaga kemanusiaan nasional PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat ) menjelaskan kepada Tribunnews bahwa,” saat ini korban banjir membutuhkan makanan siap saji, hygiene kits, cooking set, selimut, sarung, tikar dan baby kits seperti popok bayi, minya telon dan sebagainya”.
Hampir setiap tahun Indonesia dilanda banjir. Puncak banjir biasanya pada bulan Januari-Februari. Mengapa setiap tahun selalu terulang dengan kejadian yang sama? Apakah pemerintah Indonesia tidak memiliki persiapan untuk menghadapi banjir setiap tahunnya? Atau memang masyarakat Indonesia yang tidak memiliki kedisiplinan untuk membuang sampah pada tempatnya bahkan tidak bersahabat dengan alam.
Selasa, 6 Januari 2015, Amir Mutar menambahkan bahwa,” Untuk evakuasi masih perlu perahu dan mobil rescue, sepatu boots genset, jas hujan. Saat ini, belum ada perhatian berupa batuan dari pemerintah setempat”.
Berikut ini adalah daftar kecamatan yang terkena luapan banjir akibat luapan Cilemer dan Ciliman:
1. Kecamatan Patia terdapat di 5 desa yakni
Desa Patia 177 KK
2. Siranen 265
KK
3. Ciawi 234 KK
4. Idaman 275
KK
5. Cimoyan 175 KK.
Kemudian
Kecamatan Sukaresmi
6. Desa Kubang Kampil 545 KK
7.
Kecamatan Picung,
yakni Desa Bungur 100 KK
8.
Kopong 326 KK, Pagelaran, Bulogor 80 KK
9. Kecamatan Bojong, yakni Desa Mekar Jaya 175 KK
10 . Ketinggian banjir mencapai 50 cm hingga 1 meter.
Tak hanya itu saja, Kecamatan Pegelaran, Patia, Labuan, Panimbang, Cikesik, Carita dan Angsana juga mengalami banjir mencapai 2-3 meter. Sementara itu ada 2 desa yang sudah mendirikan pengungsian yaitu Desa Cimoyan dan Desa Idaman.
Pemerintah masih membuat status siaga untuk Banten dan sekitarnya untuk banjir. "Tiga desa yang terdampak Kecamatan Munjul yakni Desa Sukasaba, Kota Dukuh dan Cibitung, kondisi terendam dan pasang surut dari malam tahun baru, tadi malam terendam dari 1 sampai 2,5 meter. Dan mulai surut jam 3 dini hari, hingga pagi ini air sudah surut," Ungkap Amir Mutar.
Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merendam tanaman padi milik petani. Padahal padi masih berumur dua minggu, tentunya padi menjadi busuk.
Untuk itu Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU membangun dapur air di rumah Uri tokoh Desa Suka Saba Kecamatan Munjul, Kecamatan Pandeglang. Mereka menyediakan popok bayi, pembalut wanita serta pakaian layak pakai.
Semoga Pemerintah dapat
cepat dan tanggap membantu korban banjir, sehingga semua masyarakat Indonesia
dapat selamat dan kembali ke rumah mereka masing – masing. Harapan yang tidak
akan pernah putus-putusnya adalah setelah musim hujan selesai, semoga
pemerintah dapat benar-benar mengevaluasi dan mencegah terjadinya banjir di tahun yang akan datang.